Nama : Fahmi Aulia Tarliandanu
NIM : 17/410872/SV/12799
Kelas : Kearsipan C 2017
Kedua, takbir dan dilanjutkan dengan membaca Surat al-Fatihah.
Ketiga, takbir lagi dan diteruskan dengan membaca shalawat Nabi:
NIM : 17/410872/SV/12799
Kelas : Kearsipan C 2017
A.
Sholat
Jenazah
Sholat
merupakan salah satu dari 5 rukun Islam yang barang siapa meninggalkan sholat (
Sholat Wajib) akan mendapatkan dosa. Selain itu Sholat juga terbagi menjadi
satu lagi yaitu Sholat Sunnah, yang barang siapa melakukannya akan mendapatkan
pahala dan apabila tidak melakukannya tidak berdosa. Menurut kutiban Indra
Setyo, 2007 dalam jurnal “MEDIA
PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH BERBASIS MULTIMEDIA”, Shalat dalam arti
kecilnya berarti doa kepada Allah S.W.T dan sebagai sarana pendekatan diri
manusia dengan Allah. Dan perlu diketahui bahwa salah satu jenis Sholat Sunnah
adalah Sholat Jenazah. Sehingga barang siapa menyolatkan orang yang telah tiada
akan mendapatkan pahala karena hal ini sebagai bentuk penghormatan kepada
sesama Muslim. Menurut jurnal “Kajian Shalat Menurut Al-qur’an dan As-Sunnah” ,
Setelah mayat dimandikan dan dikafani, maka agama mensyariatkan untuk
menshalatkannya. Hukumnya adalah fardlu kifayah, yaitu telah mencukupi bila
dilakukan oleh sebagian kaum muslimin, sedang bila tidak ada yang melakukannya
berdosalah semuanya. Perlu diketahui bahwa tata cara sholat jenazah antara laki
– laki dan wanita berbeda. Sholat jenazah juga tidak menggunakan sujud,ruku’,
dan duduk diantara dua sujud yang biasa digunakan seperti Sholat pada umumya.
Tempat yang dapat digunakan pun dapat di masjid atau rumah.
B.
Dalil
sholat Jenazah
Dari
Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda,
مَنْ
شَهِدَ الْجَنَازَةَ حَتَّى يُصَلِّىَ عَلَيْهَا فَلَهُ قِيرَاطٌ ، وَمَنْ شَهِدَ
حَتَّى تُدْفَنَ كَانَ لَهُ قِيرَاطَانِ . قِيلَ وَمَا الْقِيرَاطَانِ
قَالَ مِثْلُ الْجَبَلَيْنِ الْعَظِيمَ ِ
Barangsiapa
yang menyaksikan jenazah sampai ia menyolatkannya, maka baginya satu qiroth.
Lalu barangsiapa yang menyaksikan jenazah hingga dimakamkan, maka baginya dua
qiroth." Ada yang bertanya, "Apa yang dimaksud dua qiroth?"
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lantas menjawab, "Dua qiroth itu
semisal dua gunung yang besar." (HR. Bukhari no. 1325 dan Muslim no. 945)
C.
Syarat
Shalat Jenazah
a.
Sama dengan syarat sholat biasa, yaitu
menutup aurat, menghadap kiblat, suci dari hadast (besar atau kecil) dan najis,
baik badan, pakaian maupun tempatnya.
b.
Jenazah sudah dimandikan dan dikafani
(dibungkus)
c.
Jenazah diletakkan di hadapan orang yang
menyolati, dengan posisi kepala berada di kanan, searah dengan kiblat.
D.
Rukun
sholat jenazah
a. Niat
b. Berdiri
bagi yang mampu
c. Empat
kali takbir (termasuk takbiratul ihram)
d. Membaca
surat al- fatihah setelah takbir yang pertama (takbiratul ihram)
e. Membaca
sholawat kepada Nabi Muhammad SAW setelah takbir yang kedua
f. Membaca
doa untuk jenazah setelah takbir yang ketiga
g. Membaca
doa untuk jenazah dan orang yang menyalatinya setelah takbir yang keempat
h. Membaca
salam ke kanan dan ke kiri
E.
Sunnah
sholat jenazah
a. Mengangkat
kedua tangan pada saat bertakbir
b. Merendahkan
suara pada setiap bacaan (israr)
c. Membaca
Taawudz sebelum membaca surat Al-Fatihah
d. Memperbanyak
shaf seperti tiga shaf atau lebih
F.
Tata
cara pelaksanaan shalat Jenazah
Berikut tata cara shalat jenazah dilansir dalam
berita nu.org.id secara berurutan yang dikutip dari Fashalatan karya Syekh KHR
Asnawi Kudus, salah satu pendiri Nahdlatul Ulama. Imam berdiri ke arah kepala
(apabila jenazah laki-laki) ke arah perut (apabila jenazah perempuan)
Pertama,
niat. Niat wajib digetarkan dalam hati. Apabila dilafalkan secara lisan akan
berbunyi.
Untuk jenazah laki-laki:
اُصَلِّى
عَلَى هَذَاالْمَيِّتِ اَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ مَأْمُوْمًا
ِللهِ تَعَالَى
Untuk
jenazah perempuan:
اُصَلِّى
عَلَى هَذِهِ الْمَيِّتَةِ اَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ مَأْمُوْمًا
ِللهِ تَعَالَى
Kedua, takbir dan dilanjutkan dengan membaca Surat al-Fatihah.
Ketiga, takbir lagi dan diteruskan dengan membaca shalawat Nabi:
اللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Akan
lebih bagus bila disambung:
كَمَا
صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ
مَجِيدٌ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ
سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Keempat,
usai membaca shalawat, takbir lagi dan membaca doa untuk jenazah yang sedang
dishalati:
Untuk
jenazah laki-laki:
اَللَّهُمَّ
اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ،
وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ
مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ،
وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ،
وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ
عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ
Untuk
jenazah perempuan:
اَللَّهُمَّ
اغْفِرْ لَها وَارْحَمْها وَعَافِها وَاعْفُ عَنْها، وَأَكْرِمْ نُزُلَها، وَوَسِّعْ
مَدْخَلَها ، وَاغْسِلْها بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ
الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْها
دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا
مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْها الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ
وَعَذَابِ النَّارِ
Kelima,
takbir yang keempat kalinya lalu membaca :
Untuk
jenazah laki-laki:
اَلَّلهُمّ
لاَتَحْرِمْنا أَجْرَهُ وَلاَتَفْتِنَّا بَعْدَهُ
Untuk
jenazah perempuan:
اَلَّلهُمّ
لاَتَحْرِمْنا أَجْرَهَا وَلاَتَفْتِنَّا بَعْدَهَا
Keenam,
mengucapkan salam secara sempurna
اللهِ
وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ
وَرَحْمَةُ
Komentar
Posting Komentar