PERKEMBANGAN
ISLAM DI KUDUS
Nama : Muhammad Musyarroful A'la
NIM : 17/416397/SV/14135
Kelas : Kearsipan C
A. Akulturasi
Budaya Islam Hindu dan Budha di Kudus
Salah
satu hasil akulturasi budaya Islam dengan Hindu Budha adalah masjid. Contohnya,
masjid menara kudus dimana masjid menara kudus merupakan masjid kuno yang
memiliki desain arsitektur, sejarah dan unsur budaya akulturasi. Masjid ini
berlokasi di desa Kauman, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Didirikan oleh Sunan Kudus pada tahun 1549 M atau 956 H yang awalnya bernama
Masjid Al-Aqsha dimana nama tersebut terdapat pada sebuah prasasti yang
terpasang di bagian atas mihrab.
Masjid
ini didirikan oleh Syekh Jafar Sodiq yang dikenal sebagai Sunan Kudus pada
tahun 1549 M atau 956 H. awalnya masjid ini bernama masjid Al Aqsha. Nama ini
sendiri terdapat pada sebuah prasasti yang terpasang di bagian atas mihrab.
Cerminan akulturasi dari masjid ini juga tercermin dari corak bagian
gapura dan juga pada bagian dalam masjid yang memiliki sepasang gapura kuno
yang disebut dengan “lawang kembar”. Tempat wudhu di Masjid Menara Kudus
memiliki delapan pancuran dan juga dilengkapi dengan arca yang diletakkan
diatasnya. Itu mengadaptasi dari keyakinan Budha yaitu Delapan Jalan
Kebenaran atau Asta Sanghika Marga.
B.
Ampyang Maulid
Ampyang
Maulid adalah sebuah perayaan di Kabupaten Kudus yang dilaksanakan oleh
masyarakat Loram Kulon guna memperingati mauled Nabi Muhammad SAW. Ampyang maulid
menjadi salah satu budaya yang dilestarikan sampai sekarang dan diperingati
setiap tanggal 12 Robi’ul Awwal. Peringatan tersebut diisi dengan shodaqoh yang
diwujudkan dalam bentuk tandu yang berisi makanan hasil bumi, buah-buahan, yang
dihiasi kerupuk warna warni.
Komentar
Posting Komentar