Nama : Sinta Novitasari
NIM : 17/415561/SV/13426
Kelas : Kearsipan C
NIM : 17/415561/SV/13426
Kelas : Kearsipan C
PERKEMBANGAN ISLAM DI KUDUS
Akulturasi merupakan percampuran dua kebudyaan yangmenghasilkan kebudayaan baru, namun tidak menghilangkan ciri-ciri dari masing-masing kebudayaan tersebut. Salah satu hasil akulturasi dari budaya islam dengan hindu budha adalah sebagai berikut:
1. Masjid
Masjid menara kudus merupakan masjid kuno
yang berlokasi di desa Kauman, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Masjid ini memiliki
desain arsitektur, sejarah dan unsur budaya akulturasi.
Masjid kudus didirikan oleh Syekh Jafar Sodiq atau
Sunan Kudus tahun tahun 1549 M
atau 956 H. Awalnya masjid ini bernama Masjid Al Aqsha. Nama ini
sendiri terdapat pada sebuah prasasti yang terpasang di bagian atas mihrab.
Dalam budaya Hindu-Jawa dicerminkan pada bangunan yang mirip candi. Sedangkan untuk
budaya Islam dicerminkan dari penggunaannya untuk adzan. Cerminan akulturasi dari masjid ini juga
tercermin dari corak bagian gapura dan juga pada bagian dalam masjid yang
memiliki sepasang gapura kuno yang disebut dengan “Lawang Kembar”. Para penyebar agama Islam di Jawa
(Wali Songo), termasuk Sunan Kudus sendiri dalam memperkenalkannya menggunakan
strategi percampuran budaya Hindu dan Islam. Karena pada saat Islam
masuk ke nusantara, masyarakat masih terpengaruh pada kebudayaan hindu dan
budha.
Tempat wudlu di Masjid Menara Kudus
memiliki delapan pancuran dan juga dilengkapi arca yang diletakkan di atasnya.
Konsep arsitektur tempat wudlu seperti ini
diyakini mengadaptasi dari keyakinan Budha yaitu Delapan Jalan Kebenaran
atau Asta Sanghika Marga.
Ampyang Maulid adalah sebuah
perayaan di Kabupaten Kudus yang dilaksanakan oleh masyarakat Loram Kulon guna
memperingati maulid Nabi Muhammad SAW. Ampyang maulid menjadi salah satu budaya
yang dilestarikan sampai sekarang dan diperingati setiap tanggal 12 Robi’ul
Awwal. Karakteristik
Ampyang Maulid dapat diartikan sebagai perayaan yang bernuansa da’wah Islamiyah
yang dilaksanakan oleh Masyarakat Desa Loram Kulon dalam rangka memperingati
hari lahirnya Nabi Muhammad SAW di Masjid
Wali Loram Kulon.
Dalam memperingati
Ampyang Maulid dapat diisi
dengan shodaqoh yang diwujudkan dalam bentuk tandu yang berisi makanan, hasil
bumi, buah-buahan, yang dihiasi kerupuk warna warni.
Komentar
Posting Komentar