Nama : Yofa Pradhani Nabilah
Kelas : C Kearsipan
NIM : 17/410888/SV/12815
SEJARAH ISLAM DI JAWA (DEMAK)
Islam masuk di Demak
pada 1475 M melalui bidang pendidikan, perkawinan, kesenian dan bidang politik.Bukti
masuknya Islam di Jawa adalah dengan ditemukannya makam Fatimah binti Maimun
(1082 M) di Desa Leran, Gresik. Fatimah merupakan keturunan dari Hibatullah,
dinasti dari Persia. Di Kampung Gapuro, Gresik, juga ditemukan makam Maulana
Malik Ibrahim (1419 M) yang merupakan satu dari sembilan wali (Wali Songo) yang
berjasa dalam menyebarkan Islam di Jawa. Di sisi lain karena perang saudara kekuasaan
Majapahit menyempit dan Kerajaan Demak berdiri tahun 1478.
Peran Wali
Songo
a.
Sunan
Gresik (Maulana Malik Ibrahim)
Di
Gresik, ia mendirikan pesantren dan mengarahkan masyarakat agar tingkat
kehidupannya meningkat.
b.
Sunan
Ampel (Raden Rahmat)
Raden
Rahmat merupakan perancang berdirinya kerajaan Islam di Pulau Jawa sekaligus
yang mengangkat Raden Patah sebagai sultan pertama di Demak. Di samping itu, ia
juga ikut mendirikan Masjid Agung Demak pada tahun 1479 M.
c.
Sunan
Bonang (Raden Makdum Ibrahim)
Ia
dianggap sebagai pencipta gending pertama dalam rangka mengembangkan Islam di
pesisir utara Jawa Timur. Raden Makdum Ibrahim mendirikan pesantren di Tuban,
Jawa Timur.
d.
Sunan
Giri (Raden Paku)
Sunan
Giri secara aktif ikut merencanakan berdirinya Kerajaan Demak dan terlibat
dalam penyerangan ke Majapahit sebagai penasihat militer. Ia mendirikan pondok
pesantren yang dinamakan Pesantren Giri.
e.
Sunan
Drajat (Raden Qasim)
Di
Desa Jelak, Sunan Drajat mendirikan surau dan pesantren. Desa Jelak semakin
berkembang hingga berubah menjadi Banjaranyar. Ia mengajarkan Islam melalui
konsep dakwah bil hikam, dengan cara bijak tanpa memaksa. Sunan Drajat
juga berdakwah dengan menggunakan
kesenian Jawa. Salah satu tembang ciptaannya adalah tembang Mijil.
f.
Sunan
Kalijaga (Raden Sahid)
Sunan
Kalijaga menggunakan kesenian dalam menyebarkan agama Islam, antara lain dengan
wayang, sastra, dan kesenian lainnya. Sebagian wayang dipetik dari cerita
Mahabarata dan Ramayana namun diselipkan ajaran agama Islam.
g.
Sunan
Kudus (Jafar Sa’diq)
Ia
mendirikan Masjid Al-Manar (Masjid Menara Kudus) di daerah Loran pada tahun
1549 M.
h.
Sunan
Muria (Raden Umar Said)
Dalam
berdakwah, Sunan Muria menggunakan alat musik gamelan sebagai media. Sasaran
dakwah Sunan Muria adalah masyarakat yang tinggal di pedesaan dan jauh dari
pusat pemerintahan maupun kota. Oleh karena itu Ia mendirikan pesantren di
lereng Gunung Muria.
i.
Sunan
Gunung Jati (Syarif Hidayatullah)
Sunan
Gunung Jati membangun Masjid Agung Sang Ciptarasa pada tahun 1480 M. Masjid ini
sering dijadikan pusat pertemuan Wali Songo untuk membicarakan masalah yang
sedang dihadapi saat itu.
Komentar
Posting Komentar