Nama : Silma Yudhanti
NIM : 17/416412/SV/14150
Kelas : Kearsipan C
Sejarah
Islam di Indonesia
(Studi Kasus: Yogyakarta)
Daerah
Istimewa Yogyakarta secara geografis terletak di bagian selatan Pulau Jawa dan
berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah, di sebelah utaranya memiliki salah satu
kesultanan Islam, yakni Kesultanan Mataram. Kesultanan Mataram yang dimaksud
adalah kerajaan Islam yang dibangun pada abad ke-16 yang menurut silsilah
berasal dari kerajaan Islam Demak.
Pada masa Sultan Agung, Mataram berekspansi
untuk mencari pengaruh di Jawa. Wilayah Mataram mencakup Pulau Jawa dan Madura
(kira-kira gabungan Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur sekarang). Ia
memindahkan lokasi kraton ke Kerta (Jw. "kerta", maka muncul
sebutan pula "Mataram Kerta"). Akibat terjadi gesekan dalam
penguasaan perdagangan antara Mataram dengan VOC yang berpusat di Batavia, bahkan Kerajaan Mataram melakukan
penyerangan terhadap VOC di Batavia pada tahun 1628 – 1629. Mataram lalu
berkoalisi dengan Kesultanan Banten dan Kesultanan Cirebon serta terlibat dalam beberapa
peperangan antara Mataram melawan VOC. Setelah wafat (dimakamkan di Imogiri), ia digantikan oleh putranya yang
bergelar Amangkurat (Amangkurat I).
Masuknya
Islam sebagai sebuah ajaran baru perlahan mempengaruhi kebudayaan dan kebiasaan
masyarakat Jawa, khususnya Jogja. Wali Songo, utamanya Sunan Kalijaga (Raden
Said), merupakan tokoh sentral dalam pembentukan masyarakat Islam di Jogja. Wali Songo memberikan pengaruh yang sangat besar
kepada kesultanan-kesultanan yang muncul di Indonesia, termasuk Kesultanan
Mataram di Yogyakarta.
Keraton Yogyakarta dibangun pada 9 Oktober 1775 M.
Keraton menjadi simbol eksistensi kekuasaan Islam, meski berada dalam
penguasaan Belanda. Sebagaimana kerajaan Islam di Jawa sebelumnya, seperti
Demak, Jipang, Pajang, setiap keraton memiliki masjid dan alun-alun. Masjid
inilah yang nantinya memegang peranan penting dalam membangun kebudayaan Islam,
termasuk dipergunakan oleh sultan untuk berhubungan dengan para bawahannya dan
masyarakat umum.
Komentar
Posting Komentar