Oleh:
Sekar Widya Safitri, 17/416411/SV/14149, Kearsipan-C
Agama islam pertama kali masuk ke
Pulau Jawa melalui daerah pesisir utara Jawa dengan perantara pedagang muslim
dari Pasai. Bukti masuknya islam di Pulau Jawa yaitu ditemukannya makam Fatimah
binti Maimun (1082 M) di Leran, Gresik. Fatimah merupakan keturunan Hibatullah,
dinasti dari Persia. Selain itu, ditemukan juga makam Maulana Malik Ibrahim
(1419 M) di Gapuro, Gresik. Maulana merupakan salah satu wali songo yang
berjasa menyebarkan islam di Jawa.
Raden
Rahmat (Sunan Ampel) berperan dalam pembangunan pesantren di Ampel, yang
merupakan pusat penyebaran agama islam di Jawa Timur. Kemudian Sunan Ampel
menyuruh muridnya yang dikenal sebagai Raden Patah, untuk menyebarkan islam ke
barat dari Ampel dengan jalan membuka hutan Bintara atau Glagah Wangi sebagai
tempat pemukiman. Dalam perkembangan yang pesat (1475 M) Desa Glagah Wangi menjadi
ramai dikunjungi dan menjadi pusat agama dan ilmu pengetahuan, kemudian
dinamakan Demak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa islam masuk ke Demak pada
1475 M.
Pesatnya
perkembangan islam tersebut kemudian diketahui oleh Prabu Brawijaya V yang saat
itu berkuasa di Majapahit. Raden Patah merupakan keturunan dari Prabu Brawijaya
V dengan Putri Campa, Raden Patah kemudian diangkat menjadi adipati yang
berkuasa di Demak. Segala cara dilakukan oleh Raden Patah untuk penyiaran agama
islam, sehingga dapat berkembang dengan mudah ke daerah kekuasaan Majapahit. Di
sisi lain, wilayah kekuasaan Majapahit semakin menyempit karena perpecahan
hingga perang saudara. Ranawijaya dari Daha berhasil mengambil alih kekuasaan
Majapahit, ia melakukan penyerangan di Demak. Namun peperangan berakhir dengan
kemenangan Demak. Dengan ini, Kerajaan Demak berdiri pada tahun 1478 M.
Peran Wali Songo
a. Sunan Gresik (Maulana Malik
Ibrahim), ahli tata negara dari Turki yang datang ke Jawa (1404 M). Beliau berperan
dalam pendirian pesantren serta mengarahkan masyarakat supaya tingkat
kehidupannya meningkat.
b. Sunan Ampel (Raden Rahmat),
berperan dalam pembangunan pesantren Ampel serta pendirian Masjid Agung Demak
(1479 M). Beliau adalah perancang berdirinya kerajaan islam di Jawa dan yang
mengangkat Raden Patah sebagai sultan pertama di Demak.
c. Sunan Bonang (Raden Makdum
Ibrahim), beliau adalah putra dari Sunan Ampel yang menjadikan Tuban sebagai
pusat agama dan dianggap sebagai pencipta gending pertama.
d. Sunan Giri (Raden Paku), terlibat
dalam penyerangan ke Majapahit sebagai penasihat militer. Beliau juga
mendirikan Pesanttren Giri.
e. Sunan Drajat (Raden Qasim),
berdakwah dengan kesenian Jawa. Tembang ciptaanya yaitu tembang Mijil. Beliau
mengajarkan islam dengan cara bijak tanpa memaksa.
|
f. Sunan Kalijaga (Raden Sahid), merupakan
murid Sunan Bonang yang berdakwah dengan kesenian berupa wayang dan sastra.
g. Sunan Kudus (Jafar Sa’diq), beliau
ahli dalam ilmu fiqih, tauhid, tafsir, hadits, dan logika, sehingga dijuluki
sebagai wali al’ilm (wali yang luas ilmunya).
h. Sunan Muria (Raden Umar Said), adalah
putra dari Sunan Kalijaga yang tinggal di pedesaan. Karena itu beliau
mendirikan pesantren di lereng Gunung Muria. Beliau menggunakan alat musik
gamelan sebagai media dakwah.
i. Sunan Gunung Jati (Syarif
Hidayatullah), berasal dari Mekah yang berangkat ke Jawa pada 1470 M. Beliau mendirikan
pesantren di Gunung Jati dan juga mendirikan Masjid Agung Sang Ciptarasa yang
sering dijadikan sebagai pusat pertemuan Wali Songo untuk membicarakan
masalah yang sedang dihadapi.
|
Komentar
Posting Komentar