SEJARAH ISLAM DI ACEH
Disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah
Pendidikan Agama Islam
Disusun Oleh :
1.
Sinta
Novitasari (17/415561/SV/13426)
2.
Talia
Evi Septiani (17/410886/SV/12813)
3.
Yofa
Pradhani N (17/410888/SV/12518)
Program Studi : D3 Kearsipan (ARS
C)
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
A.
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara yang
mayoritas penduduknya beragama Islam. Islam di Indonesia masuk dengan berbagai
cara. Banyak teori mengenai masuknya
agama Islam , diantaranya teori Persia, teori Gujarat, dan teori Makkah.
Dalam sejarah, daerah pertama yang mengalami pengislaman adalah pesisir
Sumatera dan Aceh. Para pedagang Islam yang datang dari Arab, India dan Persia
merupakan para ulama, mereka memiliki peran besar dalam penyebaran Islam di
Indonesia. Mulai berdiri kerajaan-kerajaan Islam yang berdiri di Aceh dan
meneyebabkan perkembangan agama Islam sangat pesat dan meneyebar ke seluruh
nusantara.
B.
RUMUSAN MASALAH
·
Bagaimana tahapan sejarah dan perkembangan Islam di
Indonesia khususnya di Aceh?
·
Siapa saja tokoh penting yang berperan dalam
perkembangan Islam di Aceh?
C.
PEMBAHASAN
Masuknya Islam
Islam merupakan agama yang dianut mayoritas penduduk di Indonesia. Islam masuk ke Indonesia pertama
kali di Aceh pada abad
ke-7 Masehi, disamping itu ada juga yang berpendapat bahwa
Islam masuk pada abad ke-13 Masehi. Namun, sejarah mengenai masuknya Islam ke
Indonesia masih menjadi perdebatan karena terdapat berbagai pendapat dari para ahli. Waktu dan tempat pertama kali Islam
masuk nusantara juga masih dipertanyakan karena sedikitnya sumber sejarah mengenai kedatangan Islam ke nusantara.
Islam masuk pertama kali di Aceh
didukung oleh pernyataan Badri Yatim menginformasikan bahwa Islam disebarkan dan dikembangkan di Asia
Tenggara (termasuk Indonesia) dengan tiga tahap: pertama, Islam disebarkan di
pelabuhan-pelabuhan Nusantara, yaitu di Pantai Sumatera Utara merupakan pesinggahan saudagar-saudagar Muslim yang menuju ke asia Timur melalui Selat Malaka. Para saudagar muslim ini adaah para ulama yang juga merangkap sebagai pedangang yang berasal dari Arab, India, dan persia, mereka memiliki peran besar dalam penyebaran Islam di Aceh. kegiatan pengislaman berikutnya dilakukan oleh ulama-ulama yang turut dalam kapal-kapal dagang. Mereka mempunyai tujuan khusus untuk menyebarkan Islam.
Kedua,
terbentuknya komunitas-komunitas
Islam di beberapa kepulauan nusantara, yaitu Mereka yang singgah di pesisir Sumatera Utara membentuk masyarakat muslim. Tidak menutup kemungkinan diantara mereka menjalin hubungan perkawinan dengan penduduk pribumi atau menyebarkan Islam sambil berdagang, sehingga lama kelamaan penduduk setempat memeluk Islam.
Ketiga, berdirinya kerajaan-kerajaan Islam, yaitu kerajaan Islam pertama di Indonesia yaitu Kerajaan Samudera Pasai yang didirikan oleh Sultan Malik al-Shaleh (1297M) dan beliau menjadi raja pertama. Beliau kemudian menikah dengan puteri raja Perlak dan meiliki dua anak. Oleh karena itu kerajaan Perlak bergabung menjadi satu dengan kerajaan Samudera Pasai. kerajaan ini bertahan sampai ditundukkan oleh Portugis pada 1521M. Sultan Ali Mughayatsyah sebagai sultan Kerajaan Darussalam pada masa itu membantu Pasai menggempur Portugis dan merampas wilayah Pasai. Kemudian darussalam pada masa itu membantu Pasai menggempur Portugis dan merampas wilayah Pasai. Kemudian mempersatukan dengan kerajaan Darussalam sehingga memprokalmirkan menjadi Kerajaan Aceh Darussalam pada tahun 1524. Pasca leburnya Samudera Pasaike dalam Kerajaan Aceh Darussalam membuat Aceh tampil sebagai kekuatan yang menyeluruh dan terpadu baik di bidang politik, maupun ekonomi, bahkan di bidang pemikiran islam mulai abad 16 sampai adab 18 dan puncak kejayaannya berlangsung pada abad ke 17. Kejayaan dan kemajuan yang dicapai oleh Aceh menyebabkan berdatangan ulama-ulama dari Arab, Persia atau India menjalin hubungan demi pengembangan keilmuan di Aceh. Di Aceh telah lahir ulama-ulama besar yang membaktikan diri mereka dalam renungan renungan dakwatulislam sehingga lahirlah khazanah keilmuan dan wacana intelektual keagamaan. Semua itu membuat Aceh patut diperhitungkan dalam "peta pemikiran Islam di Nusantara."
Mekar dan maraknya pemikiran keagamaan menjadikan Aceh pusat keilmuan Islam di Nusantara, sehingga banyak orang
Islam dari berbagai daerah di Nusantara dating ke Aceh untuk belajar kepada ulama-ulama besar Aceh. Mereka merupakan anak panah penyebaran
Islam dan tradisi keilmuan yang berkembang di Aceh. Selain itu kedudukan Aceh
sebagai persinggahan jamaah haji Indonesia telah menjadikan Aceh posisi istimewa bagi penyebaran dan perkembangan ilmu pengetahuan dan pengajaran
agama Islam. Kehadiran jemaah haji di Aceh sambil menunggu pemberangkatan ke Haramain sering dimanfaatkan untuk belajar ilmu keagamaan.
Tokoh Ulama di Aceh
1. Hamzah
Fansuri
Hamzah Fansuri adalah
seorang ulama dan sufi besar pertama di Aceh. Beliau adalah penulis produktif
yang menghasilkan karya risalah keagamaan dan juga prosa. Selain itu, aktif
menulis karya-karya tentang tasawuf pada paruh ke dua abad ke- 16 dan menguasai
bahasa Arab, bahasa Parsi, serta bahasa Urdu.
Hasil karya :
Ø Syarab
al-‘Asyiqin
Ø Asrar
al-‘Arifin
Ø Al
Muntahi
2. Syamsudin
al-Sumatrani
Syamsudin al-Sumatrani juga
dikenal sebagai Syamsudin Pasai karena berasal dari Pasai. Sebagai penulis
risalah tasawuf dia lebih produktif daripada pendahulunya itu. Banyak mengarang
kitabnya dalam bahasa Melayu dan Arab.
Hasil karya :
Ø Mir’at
al-Mukminin (Cermin orang beriman)
Ø Mir’at
al-Mukminin (Cermin orang beriman)
Ø Kitab
al-Haraka
Ø Mir’at
al-Iman
Ø Kitab
al-Martaba (Martabat manusia)
3. Nuruddi
Ar-Raniri
Ulama dan sastrawan ini
berasal dari Ranir, lahir pada tahun 1568 M. di sebuah kota pelabuhan di pantai
Gujarat. Ar-Raniri juga seorang penganut Wujudiah dan pengikut Ibnu ‘Arabi,
namun dalam menafsirkan ajaran wujudiyah ia ketat bertolak pada syariat dan
fikih.
Hasil karya :
Ø Sirat-
al-Mustaqim (Jalan Lurus), merupakan kitab fikih yang pertama dan lengkap
ditulis dalam bahasa melayu
Ø Daral
al- Faraid, membahas tentang tauhid dan falsafah keimanan
Ø Lata’ih
al-Asrar
Ø Hall
al-Dzill ma’a Sahabihi
Ø Umdat
al- I’tiqad
4. Abdul
Rauf al-Singkili
Ia lahir di Fansur,
dibesarkan di Singkel, wilayah pantai Barat-Laut Aceh. Diperkirakan lahir tahun
1615 M. Tarekat yang dijalankan Abdul Rauf adalah tarekat Syatariyah karena
mengikuti dan telah mendapat ijazah dari gurunya Ahmad Al-Qusyasyi, sehingga
nama beliau tercantum pada silsilah Syatariyah di Aceh.
Hasil karya :
Ø Mir’atu
ath-Thullab fi Tashil Ma’rifatil ahkam wasy-syar’iyah
Ø Umdatul
Muhtajin ila suluki Maslah al-Mufridin
Ø Li’l
Malik al-Wahhab
Ø Kifayat
al- Muhtajin ila Suluk Maslak Kamal al-Tahbir
D.
KESIMPULAN
·
Islam disebarkan di pelabuhan-pelabuhan
Nusantara, yaitu di Pantai Sumatera Utara
merupakan pesinggahan saudagar-saudagar Muslim yang menuju ke asia Timur
melalui Selat Malaka.
·
Terbentuknya
komunitas-komunitas Islam di beberapa kepulauan nusantara, yaitu Mereka yang singgah di pesisir Sumatera Utara
membentuk masyarakat muslim.
·
Berdirinya
kerajaan-kerajaan Islam, yaitu Kerajaan Islam pertama di Indonesia yaitu
Kerajaan Samudera Pasai yang didirikan oleh Sultan Malik al-Shaleh (1297 M) dan
beliau menjadi raja pertama.
·
Tokoh Ulama di Aceh :
Hamzah Fansuri
Syamsudin al-Sumatrani
Nuruddi Ar-Raniri
Abdul Rauf al-Singkili
E.
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar