Sejarah Penyebaran Islam di Yogyakarta
Nama : Muhammad Musyarroful A'la
NIM : 17/416397/SV/14135
Kelas : Kearsipan C
·
Kesultanan Mataram adalah Kerajaan Islam
di Provinsi D.I.Y yang didirikan pada abad ke 16 yang menurut silsilah berasal
dari Kerajaan Islam Demak. Ketika itu Kerajaan Demak dipindahkan ke Pajang di
bawah pimpinan Jaka Tingkir atau Sultan Hadiwijaya. Setelah Pajang jatuh,
kerajaan Islam itu di pindahkan ke Mataram oleh Raden Sutawijaya. Wilayah
kekuasaan Mataram kala itu meliputi Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur.
·
Pada masa Sultan Agung, kesultanan
Mataram melakukan ekspansi untuk mencari pengaruh di Jawa. Wilayah Mataram mencakup Pulau Jawa dan Madura. Ia
memindahkan lokasi kraton ke Kerta. Mataram juga
melancarkan serangan ke VOC di Batavia akibat adanya gesekan penguasaan
perdagangan pada tahun 1628-1629 M. Setelah wafat, sultan agung digantikan oleh
putranya yang bergelar Amangkurat
·
Pada masa kekuasaan Amangkurat II
(Amangkurat Amral), kalangan istana banyak yang tidak puas karena beliau sangat
patuh terhadap VOC sehingga pemberontakan terus terjadi. Pada masanya, kraton
dipindahkan lagi ke Kartasura (1680), sekitar 5 km sebelah barat Pajang karena
kraton yang lama dianggap telah tercemar. Pengganti Amangkurat II
berturut-turut adalah
v Amangkurat
III (1703-1708)
v Pakubuwana
I (1704-1719)
v Amangkurat
IV (1719-1726)
v Pakubuwana
II (1726-1749).
VOC
tidak menyukai Amangkurat III karena menentang VOC sehingga VOC mengangkat
Pakubuwana I (Puger) sebagai raja. Akibatnya Mataram memiliki dua raja dan ini
menyebabkan perpecahan internal dan kekacauan. Kekacauan politik baru dapat
diselesaikan pada masa Pakubuwana III setelah pembagian wilayah Mataram menjadi
dua yaitu Kesultanan Ngayogyakarta dan Kasunanan Surakarta tanggal 13
Februari1755. Pembagian wilayah ini tertuang dalam Perjanjian Giyanti.
Berakhirlah era Mataram sebagai satu kesatuan politik dan wilayah.
·
Sunan Kalijaga atau Raden Said merupakan tokoh sentral dalam pembentukan masyarakat
Islam di Jogja. Walisongo memberikan andil yang begitu besar terhadap budaya
Jogja. Hasilnya adalah terdapat sejumlah upacara kerajaan yang telah
diislamisasi sebagai syiar Islam di tengah masyarakat, seperti sekaten,
rejeban, grebeg, upacara takjilan dan tentu saja wayang yang masih ada hingga
kini. Wayang, sebagai salah satu contoh, merupakan sarana yang digunakan oleh
Sunan Kalijaga sebagai media mendakwahkan Islam.
·
Keraton
Yogyakarta dibangun pada tanggal 9 Oktober 1775 M. Keraton menjadi simbol
eksistensi kekuasaan Islam, meski berada dalam penguasaan Belanda. Sebagaimana
kerajaan Islam di Jawa sebelumnya, seperti Demak, Jipang, Pajang, setiap
keraton memiliki masjid dan alun-alun.
Komentar
Posting Komentar