Ringkasan Presentasi PAI – Sholat Jenazah

Rydha Trimadani | 17/416410/SV/14148 | Kearsipan C


Ringkasan Presentasi PAI – Sholat Jenazah

Menurut Indra Setyo sholat berarti doa kepada Allah dan sebagai sarana pendekatan diri manusia dengan Allah. Sholat Jenazah adalah salah satu bentuk penghormatan sesama saudara muslim. Shalat jenazah memiliki syarat dan tata cara yang berbeda dalam pelaksanaannya. Menurut jurnal “Kajian Shalat Menurut Al-qur’an dan As-Sunnah”, setelah mayat dimandikan dan dikafani, maka agama mensyariatkan untuk menshalatkannya. Hukum sholat jenazah adalah fardhu kifayah, yaitu telah mencukupi bila dilakukan oleh sebagian kaum muslimin. Sedangkan bila tidak ada yang melakukannya berdosalah kaum muslimin. Dalam HR. Bukhari No. 1325 dan Muslim No. 945, Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang menyaksikan jenazah sampai ia menyolatkannya, maka baginya satu qiroth. Lalu barangsiapa yang menyaksikan jenazah hingga dimakamkan, maka baginya dua qiroth.” Ada yang bertanya, "Apa yang dimaksud dua qiroth?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lantas menjawab, "Dua qiroth itu semisal dua gunung yang besar."
Syarat sholat jenazah sama dengan sholat biasa. Syarat tambahannya yaitu jenazah sudah dimandikan dan dikafani. Jenazah diletakkan di hadapan orang yang menyolati dengan posisi kepala berada di kanan searah dengan kiblat. Rukun sholat jenazah yaitu:
1.      Niat
2.      Berdiri bagi yang mampu
3.      Empat kali takbir (termasuk takbiratul ihram)
4.      Membaca surat al- fatihah setelah takbir yang pertama (takbiratul ihram)
5.      Membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW setelah takbir yang kedua
6.      Membaca doa untuk jenazah setelah takbir yang ketiga
Untuk jenazah laki-laki:

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ

Untuk jenazah perempuan:
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَها وَارْحَمْها وَعَافِها وَاعْفُ عَنْها، وَأَكْرِمْ نُزُلَها، وَوَسِّعْ مَدْخَلَها ، وَاغْسِلْها بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْها دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْها الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ

7.      Membaca doa untuk jenazah dan orang yang menyalatinya setelah takbir yang keempat
Untuk jenazah laki-laki:
اَلَّلهُمّ لاَتَحْرِمْنا أَجْرَهُ وَلاَتَفْتِنَّا بَعْدَهُ
Untuk jenazah perempuan:
اَلَّلهُمّ لاَتَحْرِمْنا أَجْرَهَا وَلاَتَفْتِنَّا بَعْدَهَا


8.      Membaca salam ke kanan dan ke kiri

Komentar