PERKEMBANGAN ISLAM DI KUDUS | Yanuar Yola Vionita (17/415563/SV/13428)



Nama   : Yanuar Yola Vionita
NIM    : 17/415563/SV/13428
Kelas   : Kearsipan C

PERKEMBANGAN ISLAM DI KUDUS
Akulturasi Budaya Islam Hindu Budha di Kudus
Salah satu akulturasi budaya islam dengan hindu budha adalah masjid. Masjid Menara Kudus merupakan masjid kuno yang memiliki desain arsitektur, sejarah dan unsur budaya akulturasi. Masjid ini  berlokasi di desa Kauman, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Masjid yang didirikan oleh Syekh Jafar Sodiq yang lebih dikenal sebagai Sunan Kudus tahun tahun 1549 M atau 956 H ini awalnya bernama Masjid Al Aqsha. Nama ini sendiri terdapat pada sebuah prasasti yang terpasang di bagian atas mihrab.
Budaya Hindu-Jawa  tercermin dari bangunan yang mirip candi. Sedangkan untuk budaya Islam tercermin dari penggunaannya untuk adzan. Cerminan akulturasi dari masjid ini juga tercermin dari corak bagian gapura dan juga pada bagian dalam masjid yang memiliki sepasang gapura kuno yang disebut dengan “Lawang Kembar”.
Pada saat Islam masuk ke Nusantara pada sekitar abad ke-7, masyarakat Nusatara memang masih sangat terpengaruh dengan kebudayaan Hindu dan Buddha. Kemudian para penyebar agama Islam di Jawa (Wali Songo), termasuk Sunan Kudus sendiri dalam memperkenalkannya menggunakan strategi percampuran budaya Hindu dan Islam.
Tempat wudlu di Masjid Menara Kudus memiliki delapan pancuran dan juga dilengkapi arca yang diletakkan di atasnya. Konsep arsitektur tempat wudlu seperti ini  diyakini mengadaptasi dari keyakinan Budha yaitu Delapan Jalan Kebenaran atau Asta Sanghika Marga.
Ampyang Maulid
Ampyang Maulid adalah sebuah perayaan di Kabupaten Kudus yang dilaksanakan oleh masyarakat Loram Kulon guna memperingati maulid Nabi Muhammad SAW. Ampyang maulid menjadi salah satu budaya yang dilestarikan sampai sekarang dan diperingati setiap tanggal 12 Robi’ul Awwal.
Karakteristik Ampyang Maulid dapat diartikan sebagai perayaan yang bernuansa da’wah Islamiyah yang dilaksanakan oleh Masyarakat Desa Loram Kulon dalam rangka memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad SAW di Masjid Wali Loram Kulon.
Peringatan tersebut diisi dengan shodaqoh yang diwujudkan dalam bentuk tandu yang berisi makanan, hasil bumi, buah-buahan, yang dihiasi kerupuk warna warni.

Komentar