Akulturasi Kebudayaan Hindu-Buddha dengan Islam di Kudus

Akulturasi Kebudayaan Hindu-Buddha dengan Islam di Kudus
Perkembangan islam di nusantara tidak terlepas dari pengaruh unsur hindu-budha yang sebelumnya menjadi kepercayaan masyarakat. Kemudian islam masuk di nusantara tanpa menghilangkan ciri khas hindu-buddha tersebut sehingga menciptakan keberagaman didalam masyarakat. Dari keberagaman tersebut maka diperlukan keseragaman salah satu bentuknya yaitu toleransi. Terdapat akulturasi kebudayaan hindu buddha dengan islam di kudus.
Menurut bahasa akulturasi merupakan sebuah istilah yang berasal dari bahasa latin yaitu acculturate yang mempunyai arti tumbuh dan berkembang bersama-sama. Menurut Suyono yang dikutip dalam buku Rumondor (1995, hal 208) definisi akulturasi adalah suatu proses transfer penerima dari beragam unsur budaya yang saling bertemu dan berhubungan serta menumbuhkan proses interaksi budaya yang tanpa meninggalkan budaya aslinya.
Perkembangan Islam dalam kehidupan masyarakat Jawa, baik sebagai sistem kepercayaan maupun sebagai pola budaya, mengalami kemajuan pesat seiring dengan semakin meredupnya kekuasaan Hindu-Buddha Majapahit. Islam membawa nilai peradaban baru bagi masyarakat pra-lslam, yang telah berabad-abad hidup dengan sistem kepercayaan, pola budaya, dan tradisi seni-budaya anemisme-dinamisme, berkesinambungan dengan sistem kepercayaan Hinduisme-Budhisme. Masyarakat pra-lslam memberi apresiasi dan menerima nilai baru itu, sehingga mulai terbentuk masyarakat Muslim. Akibat dari hal itu, pusat peradaban di Jawa mulai bergeser dari Majapahit-Jawa Timur, ke kota-kota kecil sepanjang pesisir utara Jawa.
Kota kudus adalah tempat yang menjadi pusat penyebaran agama islam dan kota kudus diambil dari kata Quds, atau Baitul Mukadis yang artinya kota suci yang memberikan nama tersebut adalah Sunan Kudus (Ja’far Shodiq). Kemudian beliau menyebarkan agama islam tanpa melakukan penindasan atau intimidasi kepada masyarakat setempat, justru beliau menyatukan agama islam tanpa menghilangkan unsur budaya dari hindu-buddha sebelumnya dengan cara melakukan akulturasi dengan tujuan agar agama islam dapat diterima dengan baik oleh masyarakat setempat dan menciptakan sebuah masyarakat yang berintegrasi dan multikulturalisme.

Nama : Tariq Hidayat Pangestu
NIM  : 17/416413/SV/14151

Komentar