Sonia Imas Yustisia (17/415562/SV/13427) Kearsipan C "SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI YOGYAKARTA"

Sonia Imas Yustisia
17/415562/SV/13427
Kearsipan C


SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI YOGYAKARTA

        DIY yang secara geografis terletak di bagian selatan Pulau Jawa memiliki salah satu kesultanan Islam yang ada di Indonesia, yakni Kesultanan Mataram. Kesultanan Mataram pada masa kejayaan dipimpin oleh Sultan Agung. Pada masa tersebut, Sultan Agung berkeinginan untuk berekspansi untuk mencari pengaruh di Jawa. Wilayah Mataram meliputi Madura dan Pulau Jawa.
Keberadaan VOC di Batavia telah memberikan ancaman serius bagi masa depan Pulau Jawa.
       Selain itu, Pada masa kekuasaan Mas Rangsang/Sultan Agung Prabu Hanyokrokusumo atau lebih dikenal dengan sebutan Sultan Agung. Mataram berekspansi untuk mencari pengaruh di Jawa. Wilayah Mataram mencakup Pulau Jawa dan Madura. Ia memindahkan lokasi kraton ke Kerta (maka muncul sebutan pula "Mataram Kerta"). Akibat terjadi gesekan dalam penguasaan perdagangan antara Mataram dengan VOC yang berpusat di Batavia, bahkan Kerajaan Mataram melakukan penyerangan terhadap VOC di Batavia pada tahun 1628 – 1629. Mataram lalu berkoalisi dengan Kesultanan Banten dan Kesultanan Cirebon. Setelah wafat ia digantikan Amangkurat II (putranya).
      Amangkurat II sangat patuh terhadap VOC sehingga kalangan istana banyak yang tidak puas dan banyak terjadi pemberontakan. Pada masanya, Kraton dipindahkan lagi ke Kartasura (1680). Pengganti Amangkurat II berturut-turut adalah Amangkurat III, Pakubuwana I, Amangkurat IV , Pakubuwana II

       Kekacauan politik selesai  pada masa Pakubuwana III sehingga Mataram dibagi menjadi Kasultanan Ngayogyakarta dan Kasunanan Surakarta pada tanggal 13 Februari 1755 dengan perjanjian giyanti.

Komentar