Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam Di Yogyakarta (Ivanka Bayu Nugroho Nim 17/415552/SV/13417)



Nama Ivanka Bayu Nugroho
Nim 17/415552/SV/13417


     

     Masuknya Islam di Yogyakarta dibarengi dengan berkembangnya Kesultanan Mataram Yogyakarta. Sunan Kalijaga menjadi tokoh walisongo yang menyebarkan Islam di Yogyakarta
     Kesultanan Mataram adalah Kerajaan Islam di Provinsi D.I.Y yang didirikan pada abad ke 16 yang menurut silsilah berasal dari Kerajaan Islam Demak. Ketika itu Kerajaan Demak dipindahkan ke Pajang di bawah pimpinan Jaka Tingkir atau Sultan Hadiwijaya. Setelah Pajang jatuh, kerajaan Islam itu di pindahkan ke Mataram oleh Raden Sutawijaya. Wilayah kekuasaan Mataram kala itu meliputi Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur.
   Pada masa Sultan Agung, kesultanan Mataram melakukan ekspansi untuk mencari pengaruh di Jawa. Wilayah Mataram mencakup Pulau Jawa dan Madura. Ia memindahkan lokasi kraton ke Kerta. Mataram juga melancarkan serangan ke VOC di Batavia akibat adanya gesekan penguasaan perdagangan pada tahun 1628-1629 M. Setelah wafat, sultan agung digantikan oleh putranya yang bergelar Amangkuratng
         Pada masa kekuasaan Amangkurat II (Amangkurat Amral), kalangan istana banyak yang tidak puas karena beliau sangat patuh terhadap VOC sehingga pemberontakan terus terjadi. Pada masanya, kraton dipindahkan lagi ke Kartasura (1680), sekitar 5 km sebelah barat Pajang karena kraton yang lama dianggap telah tercemar. Pengganti Amangkurat II berturut-turut adalah

v  Amangkurat III (1703-1708)
v  Pakubuwana I (1704-1719)
v  Amangkurat IV (1719-1726)
v  Pakubuwana II (1726-1749).
VOC tidak menyukai Amangkurat III karena menentang VOC sehingga VOC mengangkat Pakubuwana I (Puger) sebagai raja. Akibatnya Mataram memiliki dua raja dan ini menyebabkan perpecahan internal dan kekacauan. Kekacauan politik baru dapat diselesaikan pada masa Pakubuwana III setelah pembagian wilayah Mataram menjadi dua yaitu Kesultanan Ngayogyakarta dan Kasunanan Surakarta tanggal 13 Februari1755. Pembagian wilayah ini tertuang dalam Perjanjian Giyanti. Berakhirlah era Mataram sebagai satu kesatuan politik dan wilayah.
         Sunan Kalijaga atau Raden Said merupakan tokoh sentral dalam pembentukan masyarakat Islam di Jogja. Walisongo memberikan andil yang begitu besar terhadap budaya Jogja. Hasilnya adalah terdapat sejumlah upacara kerajaan yang telah diislamisasi sebagai syiar Islam di tengah masyarakat, seperti sekaten, rejeban, grebeg, upacara takjilan dan tentu saja wayang yang masih ada hingga kini. Wayang, sebagai salah satu contoh, merupakan sarana yang digunakan oleh Sunan Kalijaga sebagai media mendakwahkan Islam.
    Keraton Yogyakarta dibangun pada tanggal 9 Oktober 1775 M. Keraton menjadi simbol eksistensi kekuasaan Islam, meski berada dalam penguasaan Belanda. Sebagaimana kerajaan Islam di Jawa sebelumnya, seperti Demak, Jipang, Pajang, setiap keraton memiliki masjid dan alun-alun.

Komentar