sejarah islam di jawa



Nama : Ridwan Aditya Mahendra
17/416407/SV/14145
Kearsipan
Sejarah Masuknya Islam di Jawa
(review presentasi 8 september 2017)
          Islam masuk di pulau Jawa pertama kali diketahui di Gersik, Jawa Timur. Hal tersebut di dikung dengan ditemukannya makam Fatimah binti Maimun. Nisan tersebut diperkirakan ada sekitar abad ke 11. Dengan penemuan tersebut ditekankan bahwa islam masuk lewat jalur pesisir utara pulau jawa. Dalam perkembangnnya di jawa tengah muncullah kerajaan Islam pertama, yaitu Kerajaan Demak (1478 M). Kebangkitan kerajaan demak ditandai dengan runtuhnya kerajaan Majapahit.
          Penyebaran lainnya banyak dilakukan oleh para wali yang sering disebut dengan Wali songo. Berikut 9 wali tersebut.     
·         Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)
·         Sunan Ampel (Raden Rahmat)
Raden Rahmat adalah putra Maulana Malik Ibrahim. Ia mendirikan pesantren di Ampel, Surabaya. Raden Rahmat merupakan perancang berdirinya kerajaan Islam di Pulau Jawa.
·         Sunan Bonang (Raden Makdum Ibrahim)
Raden Makdum Ibrahim adalah putra Sunan Ampel.
·         Sunan Giri (Raden Paku)
·         Sunan Giri secara aktif ikut merencanakan berdirinya Kerajaan Demak,
·         Sunan Drajat (Raden Qasim)
Sunan Drajat adalah anak bungsu dari Sunan Ampel. Ia mengajarkan Islam melalui konsep dakwah bil hikam, yaitu cara bijak tanpa memaksa. Sunan Drajat juga berdakwah  dengan menggunakan kesenian Jawa. Salah satu tembang ciptaannya adalah tembang Mijil.
·         Sunan Kalijaga (Raden Sahid)
Sunan Kalijaga adalah murid dari Sunan Bonang. Sunan Kalijaga menggunakan kesenian dalam menyebarkan agama Islam.
·         Sunan Kudus (Jafar Sa’diq)
Sunan Kudus mendirikan Masjid Al-Manar (Masjid Menara Kudus) di daerah Loran.
·         Sunan Muria (Raden Umar Said)
Sunan Muria adalah putra dari Sunan Kalijaga. Dalam berdakwah, Sunan Muria menggunakan alat musik gamelan sebagai media
·         Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah)
Sunan Gunung Jati mendirikan pesantren di Gunung Jati. Sunan Gunung Jati membangun Masjid Agung

Komentar