Rydha Trimadani | 17/416410/SV/14148 | Kearsipan C

Ringkasan Presentasi PAI – Profesionalisme dan Ikhlas

Pengertian profesionalisme menurut Julianto Ibrahim, S.S., M.Hum, profesionalisme adalah menempatkan sesuatu pada tempatnya karena profesional biasanya berkaitan dengan pekerjaan. Sedangkan pengertian ikhlas menurut Julianto Ibrahim, S.S., M.Hum, ikhlas adalah membebaskan diri dari tuntutan dan beban. Menurut beliau penerapan profesionalisme dalam kehidupan sehari-hari  adalah dengan tidak membawa masalah apapun ke pekerjaan. Sedangkan penerapan ikhlas dalam kehidupan sehari-hari salah satunya adalah misalnya kita memberi sesuatu tapi kita tidak menuntut orang kita beri itu harus memberi kita lagi, kita harus ikhlas/rela.

Ayat dan hadits tentang profesionalisme yang berbunyi:
         إِنَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan melakukan pekerjaan yang baik, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk” (QS. al-Bayyinah, 98:7)
         عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنّ اللَّهَ تَعَالى يُحِبّ إِذَا عَمِلَ أَحَدُكُمْ عَمَلاً أَنْ يُتْقِنَهُ (رواه الطبرني والبيهقي)
Dari Aisyah r.a., sesungguhnya Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya Allah mencintai seseorang yang apabila bekerja, mengerjakannya secara profesional”. (HR. Thabrani, No: 891, Baihaqi, No: 334)
Maka sebagai manusia yang beriman hendaknya kita melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain. Karena sesungguhnya manusia yang paling mulia adalah manusia yang paling banyak memberikan manfaat bagi sesamanya.

Ayat dan hadits tentang ikhlas
         وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ ۖ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَن ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا
Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang yang menyeru Rabb-nya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaanNya. Dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharap perhiasan kehidupan dunia ini. Dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya, dan adalah keadaannya itu melewati batas. [Al Kahfi : 28]

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ : إِنَّ اللهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَ أَمْوَالِكُمْ وَ لَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوْبِكُمْ وَ أَعْمَالِكُمْ
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Nabi Shallallahu ‘alihi wa sallam telah bersabda,”Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada rupa kalian, juga tidak kepada harta kalian, akan tetapi Dia melihat kepada hati dan amal kalian”.


Kita harus menerapkan profesionalisme dan ikhlas dalam kehidupan sehari-hari supaya hidup ini menjadi lebih bermanfaat dan berguna bagi orang lain. Sebagai mahasiswa profesionalisme yang bisa diterapkan adalah dengan mengerjakan kewajiban yang ditetapkan, misalnya mengerjakan tugas sesuai dengan batas waktu, walaupun kita memiliki kesibukan lain misalnya kesibukan berorganisasi. Penerapan ikhlas dalam kehidupan mahasiswa adalah dengan mengerjakan tanggung jawab misalnya berupa tugas tanpa mengeluh.

Komentar