Nabila Febriana (17/415557/SV/13422)
Kearsipan C
Ringkasan Sejarah Penyebaran Islam di Yogyakarta

            Kesultanan Mataram Islam merupakan Kesultanan yang berdiri setelah runtuhnya Kerajaan Demak pada abad ke-16. Ketika Kerajaan Demak dipindahkan ke Pajang di bawah pimpinan Jaka Tingkir atau Sultan Hadiwijaya. Setelah Pajang jatuh kemudian kerajaan Islam dipindahkan ke Mataram oleh Raden Sutawijaya. Wilayah kekuasaan meliputi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DIY. Kesultanan Mataram pada masa kejayaan dipimpin oleh Sultan Agung. Pada masa tersebut, Sultan Agung berkeinginan untuk berekspansi untuk mencari pengaruh di Jawa. Wilayah Mataram meliputi Madura dan Pulau Jawa. Namun, di Batavia merupakan daerah kekuasaan VOC sehingga Kerajaan Mataram melakukan penyerangan ke Batavia pada tahun 1628-1629 untuk menjadi daerah kekuasaan Kesultanan Mataram. Dalam melakukan penyerangan Kesultanan Mataram berkoalisi dengan Kesultanan Banten dan Kesultanan Cirebon. Setelah Sultan Agung wafat, pemerintahan Kesultanan Mataram digantikan oleh putranya yang bergelar Amangkurat I. Setelah pemerintahan Amangkurat I, kemudian digantikan oleh putranya Amangkurat II. Pada masa pemerintahan Amangkurat II terjadi banyak pemberontakan yang disebabkan karena Amangkurat II sangat patuh terhadap pengaruh VOC. Kemudian kerajaan dipindah dari Pajang Kartasura. Pengganti Amangkurat II secara berurutan ,yaitu Amangkurat III (1703-1708), Pakubuwono I (1704-1719), Amangkurat IV (1719-1726), dan Pakubuwono II (1726-1749). Amangkurat III sangat menentang VOC karena perlakuan VOC terhadap rakyat sewenang-wenang. Hal tersebut menjadikan alasan utama untuk VOC mengangkat Pakubuwono I menjadi raja. Dalam kerajaan terdapat dua raja yang saling bertentangan sehingga menjadikan konflik antar kedua raja. Konflik tersebut dapat diselesaikan dengan adanya perjanjian Giyanti yang memisahkan kekuasaan antara Pakubuwono I dengan Amangkurat III. Kesultanan Mataram terbagi menjadi dua, yaitu Kesultanan Ngayogyakarta dan Kasusunan Surakarta tanggal 13 Februari 1755. Kesultanan Mataram berakhir setelah terbagi menjadi dua kerajaan namun kedua kerajaan tersebut merupakan ahli waris dari Kesultanan Mataram.
            Sunan Kalijaga (Raden Said) merupakan tokoh sentral dalam pembentukan masyarakat Islam di Yogyakarta. Kehadiran Walisongo yang menggunakan wayang dan upacara kesenian sebagai salah satu media dakwah Islam di Pulau Jawa memberikan perubahan-perubahan dalam wayang yang dulunya kental dengan agama Hindu.  


              

            

Komentar