Ringkasan Sejarah masuknya Islam di Jawa (Studi kasus Demak)



NAMA            : SONIA PUTRI PERMADANI
NIM                : 17/410885/SV/12812
KELAS           : ARS C

SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI JAWA
Jauh sebelum Islam masuk ke Pulau Jawa, masyarakat telah menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Agama Hindhu dan Budha pun telah masuk ke Pulau Jawa dan telah terdapat banyak kerajaan bercorak Hindhu-Budha. Islam masuk ke Jawa melalui pesisir pantai utara Jawa yang dibawa oleh pedagang Muslim. Bukti masuknya Islam di Jawa adalah dengan ditemukannya makam Fatimah Binti Maimun (1082 M) dan Maulana Malik Ibrahim.
Sejarah masuknya Islam di Demak tidak dapat terlepas dari peranan Wali Songo. Salah satunya adalah Raden Rahmat (Sunan Ampel) yang mendirikan pesantren di Ampel. Pada saat itu Ampel merupakan pusat penyebaran agama Islam di Jawa Timur. Raden Patah, yang merupakan murid dari Sunan Ampel, mendapatkan perintah untuk menyebarkan Islam ke barat dari Ampel dengan jalan membuka hutan Bintara atau Glagah Wangi sebagai tempat pemukiman. Dalam perkembangannya Desa Glagah Wangi menjadi ramai dikunjungi orang, menjadi pusat agama dan ilmu pengetahuan. Dengan perkembangan yang pesat inilah kemudian dinamakan Demak. Peristiwa ini terjadi pada 1475 M, jadi dapat disimpulkan bahwa Islam masuk ke Demak pada 1475 M. Kerajaan Demak berdiri pada tahun 1478 M. Bersamaan atas jatuhnya kerajaan Majapahit dan pada saat itu Kerajaan Demak berdiri dengan raja pertamanya Raden Patah.

Berikut ini adalah para Wali Songo / Sunan yang sangat besar jasanya yaitu :
a.       Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)
b.      Sunan Ampel (Raden Rahmat)
c.       Sunan Bonang (Raden Makdum Ibrahim)
d.      Sunan Giri (Raden Paku)
e.       Sunan Drajat (Raden Qasim)
f.       Sunan Kalijaga (Raden Sahid)
g.      Sunan Kudus (Jafar Sa’diq)
h.      Sunan Muria (Raden Umar Said)
i.        Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah)

Komentar