Oetari Nur Permadi
17/415558/SV/13423
Kearsipan C
Agama Islam


Profesionalisme dan Ikhlas dalam Perspektif Islam


A. PROFESIONALISME
Profesionalisme merupakan sikap dari seorang profesional, dan profesional berarti melakukan sesuatu sebagai pekerjaan pokok, yang disebut profesi, artinya pekerjaan tersebut bukan pengisi waktu luang atau sebagai hobi belaka. Oleh karena itu, profesionaisme sangat diperlukan untuk keberhasilan suatu perusahaan, organisasi dan lembaga. Tanpa sikap dan perilaku profesional maka lembaga, organisasi tersebut tidak akan memperoleh hasil yang maksimal, bahkan bisa mengalami kebangkrutan.
Hadist Mengenai Profesionalisme

إِنَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan melakukan pekerjaan yang baik, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.” (QS. al-Bayyinah, 98:7)

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنّ اللَّهَ تَعَالى يُحِبّ إِذَا عَمِلَ أَحَدُكُمْ عَمَلاً أَنْ يُتْقِنَهُ (رواه الطبرني والبيهقي)

Dari Aisyah r.a., sesungguhnya Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya Allah mencintai seseorang yang apabila bekerja, mengerjakannya secara profesional”. (HR. Thabrani, No: 891, Baihaqi, No: 334).

Nilai-Nilai Islam yang Mendasari Profesionalisme
1. Sifat Kejujuran (Shiddiq)
2. Sifat Tanggung Jawab (Amanah)
3. Sifat Komunikatif (Tabligh)
4. Sifat Cerdas(Fathanah)

Nilai-Nilai Islam yang dapat Mendasari Pengembangan Profesionalisme
1. Bersikap dan Berfikir Positif
2. Memperbanyak Shilaturahhim
3. Disiplin waktu dan menepati janji
4. Bertindak efektif dan efisien
5. Memberikan upah secara tepat dan cepat

Dapat disimpulkan bahwa Islam adalah agama yang menekankan arti penting amal dan kerja. Islam mengajarkan bahwa kerja harus dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut:
1. Bahwa pekerjaan itu harus dilakukan berdasarkan kesadaran dan pengetahuan yang memadai.
2. Pekerjaan harus dilakukan berdasarkan keahlian.
3. Berorientasi kepada mutu dan hasil yang baik.
4. Pekerjaan itu senantiasa diawasi oleh Allah, Rasulullah, dan masyarakatnya, oleh karena itu harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
5. Pekerjaan dilakukan dengan semangat dan etos kerja yang tinggi.
6. Pengupahan harus dilakukan secara tepat dan sesuai dengan amal atau karya yang dihasilkannya.

B. IKHLAS
Ikhlas bermakana murni, bersih, dan suci untuk berserah diri kepada Allah dari segala macam noda. Atau bisa juga diartikan sebagai suatu aktifitas rohani yang menghendaki keridhaan Allah dengan suatu amal, membersihkannya dari segala noda individual maupun duniawi. Adapun dari beberapa hadist yang menjabarakan tentang Ikhlas sebagi berikut :
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ : إِنَّ اللهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَ أَمْوَالِكُمْ وَ لَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوْبِكُمْ وَ أَعْمَالِكُمْ
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Nabi Shallallahu ‘alihi wa sallam telah bersabda,”Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada rupa kalian, juga tidak kepada harta kalian, akan tetapi Dia melihat kepada hati dan amal kalian”.


وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ ۖ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَن ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا
Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang yang menyeru Rabb-nya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaanNya. Dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharap perhiasan kehidupan dunia ini. Dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya, dan adalah keadaannya itu melewati batas. [Al Kahfi : 28].

Selain hadist ada beberapa faktor untuk dapat mendukung ikhlas sebagai berikut :
1. Belajar menuntut Ilmu yang bermanfaat seperti belajar Al-Quran dan As-Sunnah
2. Berteman dengan orang-orang shalih
3. Membaca sirah (perjalanan hidup) orang-orang yang ikhlas
4. Bersungguh-sungguh melawan hawa nafsu
5. Berdoan dan memohon pertolongan kepada Allah

C. Profesionalisme dan Ikhlas menurut Bapak Julianto

Profesionalisme : menempatkan sesuatu pada tempatnya karena professional biasanya berkaitan dengan pekerjaan
penerapan : tidak membawa masalah apapun ke pekerjaan
Ikhlas : Membebaskan diridari tuntutan dan beban
Penerapan : missal, kita memberi sesuatu tapi kita tidak menuntut orang kita beri itu harus memberi kita lagi, kita harus ikhlas / rela

Komentar