NAMA : TALIA EVI SEPTIANI
NIM : 17/410886/SV/12813
ARSIP C


PROFESIONALISME DAN IKHLAS

             Profesionalisme menurut Bapak Julianto Ibrahim (Dosen UGM) yaitu menempatkan sesuatu pada tempatnya karena profesional biasanya berkaitan dengan pekerjaan. Seperti halnya dalam kehidupan sehari-hari tidak membawa masalah pribadi kedalam lingkup pekerjaan, hal tersebut dapat mengganggu orang lain, mengganggu proses kerja, serta hasil yang tidak baik. Sedangkan pengertian ikhlas menurut beliau yaitu membebaskan diri dari tuntutan dan beban, misalnya kita memberikan sesuatu kepada orang lain tetapi kita tidak mengharapkan balasan yang lebih besar dari orang yang kita beri. 

           Kita harus menerapkan ikhlas dan profesionalisme dalam kehidupan kita sehari-hari agar hidup kita lebih baik lagi kedepannya. Contoh profesionalisme yang bisa kita terapkan sebagai mahasiswa adalah harus tetap mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen dan mengumpulkannya secara tepat waktu walaupun kita sibuk dengan kegiatan lain, misalnya organisasi.
Contoh ikhlas yang bisa kita terapkan sebagai mahasiswa adalah rela dan tabah saat disuruh dosen dan tidak mengeluh saat diberikan tugas yang banyak.

Ayat dan Hadist tentang Profesionalisme

•   إِنَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ
  “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan melakukan pekerjaan yang baik, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.” (QS. al-Bayyinah, 98:7)
•   عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنّ اللَّهَ تَعَالى يُحِبّ إِذَا عَمِلَ أَحَدُكُمْ عَمَلاً أَنْ يُتْقِنَهُ (رواه الطبرني والبيهقي)
     Dari Aisyah r.a., sesungguhnya Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya Allah mencintai seseorang yang apabila bekerja, mengerjakannya secara profesional”. (HR. Thabrani, No: 891, Baihaqi, No: 334).
Ayat dan Hadist tentang Ikhlas

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ : إِنَّ اللهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَ أَمْوَالِكُمْ وَ لَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوْبِكُمْ وَ أَعْمَالِكُمْ
   Dari Abu Hurairah Radhiyallahuanhu, ia berkata: Nabi Shallallahualihi wa sallam telah bersabda,”Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada rupa kalian, juga tidak kepada harta kalian, akan tetapi Dia melihat kepada hati dan amal kalian”.

وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ ۖ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَن ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا
    Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang yang menyeru Rabb-nya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaanNya. Dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharap perhiasan kehidupan dunia ini. Dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya, dan adalah keadaannya itu melewati batas. [Al Kahfi : 28].

Komentar