Nama: Sonia Imas Yustisia Kelas: Kearsipan C NIM: 17/415562/SV/13427 SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI PULAU JAWA

Nama : Sonia Imas Yustisia
Kelas  : Kearsipan C
NIM   : 17/415562/SV/13427




"SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI PULAU JAWA"

        Agama islam yang masuk di pulau jawa cocok dengan cara penyebarannya yang melalui berdagang. Demak dahulu bernama bintaro. Demak berdiri tahun 1478 Masehi, bersamaan dengan jatuhnya kerajaan Majapahit.
        Bidang-bidang penyebaran islam yaitu melalui 4 hal:
  • ·         Bidang pendidikan
  • ·         Bidang perkawinan
  • ·         Bidang kesenian
  • ·         Bidang politik

       Lalu penyebaran islam dipulau jawa tidak akan jauh-jauh dengan yang namanya peran walisongo. Peran walisongo sangatlah penting dalam penyebaran islam di pulau jawa. Berikut peran-peran walisongo dalam penyebaran islam dipulau jawa:
a.       Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)
Maulana Malik Ibrahim merupakan ahli tata negara yang berasal dari Turki. Maulana Malik Ibrahim datang ke Pulau Jawa pada 1404 M. Jauh sebelum ia datang, Islam sudah ada di Pulau Jawa. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya makam Fatimah binti Maimun (1082 M).
b.      Sunan Ampel (Raden Rahmat)
Raden Rahmat adalah putra dari Maulana Malik Ibrahim. Ia mendirikan pesantren di Ampel, Surabaya. Raden Rahmat merupakan perancang berdirinya kerajaan Islam di Pulau Jawa sekaligus yang mengangkat Raden Patah sebagai sultan pertama di Demak.
c.       Sunan Bonang (Raden Makdum Ibrahim)
Raden Makdum Ibrahim merupakan putra dari Sunan Ampel. Raden Makdum Ibrahim mendirikan pesantren di Tuban, Jawa Timur. Ia wafat di Pulau Bawean pada tahun 1525 M.
d.      Sunan Giri (Raden Paku)
Sunan Giri secara aktif ikut merencanakan berdirinya Kerajaan Demak dan terlibat dalam penyerangan ke Majapahit sebagai penasihat militer. Ia mendirikan pondok pesantren yang dinamakan Pesantren Giri.
e.       Sunan Drajat (Raden Qasim)
Sunan Drajat lahir pada 1450 M yang merupakan anak bungsu dari Sunan Ampel. Ia mengajarkan Islam melalui konsep dakwah bil hikam, dengan cara bijak tanpa memaksa. Sunan Drajat juga berdakwah  dengan menggunakan kesenian Jawa. Salah satu tembang ciptaannya adalah tembang Mijil.
f.       Sunan Kalijaga (Raden Sahid)
Sunan Kalijaga merupakan murid dari Sunan Bonang. Sunan Kalijaga menggunakan kesenian dalam menyebarkan agama Islam.
g.      Sunan Kudus (Jafar Sa’diq)
Sunan Kudus merupakan ahli dalam ilmu fiqih, tauhid, hadits, tafsir, dan logika. Ia dijuluki wali al-‘ilm (wali yang luas ilmunya). Ia mendirikan Masjid Al-Manar (Masjid Menara Kudus) di daerah Loran pada tahun 1549 M.
h.      Sunan Muria (Raden Umar Said)
Sunan Muria merupakan putra dari Sunan Kalijaga. Dalam berdakwah, Sunan Muria menggunakan alat musik gamelan sebagai media. Sasaran dakwah Sunan Muria adalah masyarakat yang tinggal di pedesaan dan jauh dari pusat pemerintahan maupun kota.
i.        Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah)
Sunan Gunung Jati berasal dari Makkah. Ia berangkat ke tanah Jawa pada tahun 1470 M dan mendirikan pesantren di Gunung Jati. Sunan Gunung Jati membangun Masjid Agung Sang Ciptarasa pada tahun 1480 M.


Komentar