Masuknya Islam ke Keraton Yogyakarta

Oetari Nur Permadi
17/415558/SV/13423
Kearsipan C

Masuknya Islam ke Keraton Yogyakarta
Secara geografis, Yogyakarta terletak di bagian selatan Pulau Jawa dan berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah dan sebelah utara terdapat Kesultanan Islam yaitu Mataram. Kesultanan Mataram berdiri pada abad ke-16 yang menurut silsilah berasal dari Kerajaan Islam Demak yang pada saat itu dipimpin oleh Jaka Tingkir atau Sultan Hadiwijaya. Ketika itu, Kerajaan Demak dipindahkan ke Pajang. Setelah Pajang jatuh, Raden Sutawijaya memindahkan Kerajaan Demak ke Mataram yang memiliki kekuasaan di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta.
Sesudah naik tahta Mas Rangsang bergelar Sultan Agung Prabu Hanyokrokusumo berekspansi untuk mencari pengaruh di Jawa dan memindahkan Keraton ke Kerta. Lalu Mataram menyerang VOC tahun 1628-1629 di Batavia karena terjadi gesekan penguasaan perdagangan antara Mataram dan VOC. Saat itu, Mataram menyerang tidak sendiri tetapi berkerjasama dengan Kesultanan Banten dan Kesultanan Cirebon.
Pada saat dipimpin oleh Amungkurat II, banyak pemberontakan terjadi karena Amungkurat II sangat patuh kepada VOC. Oleh karena itu, tahun 1680 Mataram dipindahkan lagi 5km dari arah Barat Pajang tepatnya di Kartasura. Lalu digantikan oleh Amungkurat III yang saat itu VOC tidak menyukai Aungkurat III karena menentang VOC. Lalu, VOC mengangkat Pakubuwana I (Puger) sebagai raja yang mengakibatkan Mataram ada dua raja. Pada masa Pakubuwana III dibagi dua wilayah Mataram, yaitu Ngayogyakarta dan Kaunanan Surakarta tanggal 13 Februari 1755. Pembagian ini terdapat di dalam Perjanjian Giyanti.
Masuknya Islam mempengaruhi kebiasaan masyarakat jawa khususnya Yogyakarta. Tokoh utamanya adalah Walisongo . Keberadaan Wali Songo dalam khasanah perkembangan Islam di Indonesia ternyata menjadi catatan penting yang menunjukkan adanya hubungan antara negeri Nusantara dan Kekhilafahan Islamiyah, yang kala itu di pimpin oleh Sultan Muhammad I (808H/1404M), yang juga dikenal sebagai Sultan Muhammad Jalabi atau Celebi dari Kesultanan Utsmani. Wali Songo memberikan pengaruh yang sangat besar kepada kesultanan-kesultanan yang muncul di Indonesia, termasuk Kesultanan Mataram di Yogyakarta.
Pada masa Kerajaan Majpahit, sedikit demi sedikit masyarakat mulai diarahkan pada budaya dan pola interaksi yang islami. Disini peran penitngnya adalah Sunan Kalijaga (Walisongo), ia memberikan andil yang besar yaitu upacara yang telah diislamisas sebagai syair Islam di masyarakat seperti sekaten, rejeban, grebeg, upacara takjilan dengan metode dakwah.
Pada tanggal 9 Oktober 1775 M, dibangun Keraton Yogyakarta pada masa kekuasaan Mangkubumi. Keraton menjadi simbol eksistensi kekuasaan islam, meski berada dalam penguasaan Belanda. Seperti pada kerajaan islam sebelumnya Keraton Yogyakarta memiliki masjid dan alun-alun yang digunakan oleh Sultan untuk berhubungan dengan para bawahannya dan masyarakat umum. 

Komentar