Kurnia Dewi TMS 17/415556/SV/13421 Sejarah Masuknya Islam di Yogyakarta

Nama   : Kurnia Dewi Timortiara M S
NIM    : 17/415556/SV/13421
Kelas   : Kearsipan C

Ringkasan Presentasi “Sejarah Masuknya Islam di Indonesia : Yogyakarta”
1.      Yogyakarta merupakan salah satu kesultanan Islam yang ada di Indonesia, yakni Kesultanan Mataram.
Dibangun pada abad ke-16 yang berasal dari Kerajaan Islam Demak. Ketika itu Kerajaan Demak dipindahkan ke Pajang di bawah pimpinan Sultan Hadiwijaya. Setelah Pajang jatuh lalu di pindah ke Mataram oleh Raden Sutawijaya.
2.      Kerajaan Mataram mencapai puncak kejayaan dibawah kepemimpinan Sultan Agung Prabu Hanyokrokusumo.
Mataram mampu berekspansi ke seluruh Pulau Jawa dan menyerang VOC di Batavia. Wilayah Mataram mencakup Pulau Jawa dan Madura. Lalu terjadi gesekan penguasaan perdagangan antara Mataram dengan VOC, lalu Kerajaan Mataram melakukan penyerangan terhadap VOC di Batavia pada tahun 1628 – 1629. Mataram lalu berkoalisi dengan Kesultanan Banten dan Kesultanan Cirebon dan terlibat dalam beberapa peperangan antara Mataram melawan VOC.
3.      Mataram memiliki dua raja yang menyebabkan perpecahan internal.
VOC tidak menyukai Amangkurat III karena menentang VOC sehingga VOC mengangkat Pakubuwana I (Puger) sebagai raja. Hal ini baru dapat bisa diselesaikan pada masa Pakubuwana III setelah membagi wilayah Mataram menjadi dua yaitu Kesultanan Ngayogyakarta dan Kasunanan Surakarta tanggal 13 Februari1755.
4.      Sunan Kalijaga merupakan tokoh sentral dalam pembentukan masyarakat Islam di Jogja.

Masuknya Islam sebagai sebuah ajaran baru perlahan mempengaruhi kebudayaan dan kebiasaan masyarakat Jawa, khususnya Jogja. Wali Songo menggunakan wayang dan upacara kesenian sebagai salah satu media dakwah Islam di pulau Jawa. Jogja yang dahulu masih dipengaruhi oleh budaya Majapahit dan Budha, mulai diarahkan pada budaya dan pola interaksi yang islami. Sunan Kalijaga memberikan andil yang begitu besar. Hasilnya adalah terdapat sejumlah upacara kerajaan yang telah diislamisasi sebagai syiar Islam di tengah masyarakat, seperti sekaten, rejeban, grebeg, upacara, takjilan, dan wayang yang masih ada hingga sekarang.

Komentar