Nama : Titania Citra Noora
NIM : 17/416415/SV/14153
Kelas : Kearsipan C

RINGKASAN SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA (STUDI KASUS: ACEH)

Jumat lalu (25/08), saya dan teman teman sekelas disuguhkan oleh sebuah presentasi tentang Sejarah Masuknya Islam di Indonesia, yaitu tepatnya di Aceh. Saya akan menceritakan secara rinci apa saja yang saya ketahui dan pahami dari presentasi ini.
          Islam diketahui masuk ke Indonesia pertama kali di Aceh, sekitar abad ke-7 atau abad ke-13. Tidak ada bukti sejarah yang sangat kuat sehingga waktu masuknya Islam ke Indonesia masih menjadi perdebatan di kalangan ulama atau ahli agama. Masyarakat Indonesia hanya menggunakan seminar-seminar untuk menentukan kapan sebenarnya Islam masuk ke Indonesia.
          Menurut Badri Yatim, tahapan masuknya agama Islam ke Indonesia melalui Aceh ada 3, yaitu :
a)    Islam disebarkan di pelabuhan-pelabuhan Nusantara
Pada zaman itu, banyak saudagar-saudagar Muslim yang juga merupakan seorang pedagang mengunjungi Asia Timur melalui Selat Malaka. Pantai Sumatera Utara merupakan pesinggahan mereka. Para saudagar ini berasal dari daerah Arab, India, dan Persia. Selain berdagang, mereka juga perlahan menyebarkan agama Islam kepada orang-orang Aceh yang mereka temui.
b)   Terbentuknya komunitas-komunitas Islam di beberapa kepulauan Nusantara
Setelah banyak orang di daerah pesisir yang menganut agama Islam, mereka kemudian membentuk sebuah komunitas masyarakat Muslim. Mereka tidak diam sampai disana, mereka masih melanjutkan penyebaran agama Islam melalui pernikahan dan perdagangan ke daerah-daerah lain. Sehingga, perlahan namun pasti, penduduk setempat menjadi pemeluk Islam.
c)    Berdirinya kerajaan-kerajaan Islam
Kerajaan Islam pertama di Indonesia adalah Kerajaan Samudera Pasai yang bertempat di Aceh. Kerajaan ini didirikan oleh Sultan Malik As-shaleh (1297 M). Kemudian, beliau menikah dengan putri dari Kerajaan Perlak. Dengan hubungan pernikahan itulah, Kerajaan Perlak kemudian bersatu dengan Kerajaan Samudera Pasai. Belum mencapai puncak kejayaannya, Kerajaan Samudera Pasai telah terancam runtuh karena adanya serangan dari. Namun, Sultan Ali Mughayatsyah dari Kerajaan Darussalam ikut membantu Kerajaan Samudera Pasai merebut kembali hak miliknya. Lalu, bersatulah kedua kerajaan itu menjadi Kerajaan Aceh Darussalam yang dirajai oleh Sultan Ali Mughayatsyah. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-17.
          Kemajuan Islam di Aceh ini membuat Aceh menjadi pusat keilmuan Islam di Nusantara, sehingga banyak orang Islam mendatangi aceh untuk mendalami keislaman mereka. Selain itu, Aceh yang juga dikenal sebagai serambi Makkah atau tempat transit orang orang yang akan pergi ke Makkah untuk naik haji juga membuat Aceh dipercaya sebagai daerah penyebaran dan perkembangan ilmu pengetahuan dan pengajaran agama Islam.
          Hal ini tentunya tidak lepas dari peranan para tokoh ulama di Aceh. Berikut adalah beberapa tokoh ulama di Aceh :
1.   Hamzah Fansuri
Beliau adalah seorang ulama dan sufi besar pertama di Aceh. Beliau adalah seorang penulis risalah keagamaan, prosa, dan juga tasawuf. Beliau menguasai bahasa Arab, bahasa Parsi, dan bahasa Urdu. Syarab al- ‘Asyiqin, Asrar al- ‘Arifin, dan al-Muntabi adalah contoh hasil karya beliau.
2.   Syamsudin al- Sumairani
Tokoh yang dikenal Syamsudin Pasai ini adalah seorang penulis tasawuf dalam berbagai bahasa, seperti bahasa Melayu dan Arab. Hasil karyanya adalah Mir’at al-Mukminin, kitab al-Haraka, Mir’at al-Iman, dan kitab al-Martaba.
3.   Nuruddi ar-Ramiri
Beliau adalah seorang penganut Wujudiah dan pengikut Ibnu ‘Arabi, spesialisnya adalah tentang syariat dan fiqih. Hasil karya beliau banyak, diantaranya :
-      Sirat al-Mustaqim ( Melayu )
-      Darul al-Faraid
-      Lata’ih al-Asrar
-      Umdat al-I’tiqad
4.   Abdul Rauf al-Singkili
Hasil karya beliau adalah sebagai berikut :
-      Mir’atu ath-Thullab fi Tashil Ma’rifatil ahkam wasy-syar’iah
-      Umdatul Muhtajin ila suluki Maslah al-Mufridin
-      Li’l Malik al-Wahhab
-      Kifayat al-Muhtajin ila suluk Maslak Kamal at-Tahbir


Komentar