Ringkasan Sejarah Masuknya Islam di Indonesia ( Aceh )

Ivanka Bayu Nugroho
17/415552/SV/13417

Sejarah Masuknya Agama Islam di Indonesia di Aceh

Islam masuk ke Indonesia pada abad ke7 di tahun pertama Hijriyah. Namun, sejarah mengenai masuknya Islam ke Indonesiamasih menjadi perdebatan karena terdapat berbagai pendapat dari para ahli.

Islam disebarkan melalui pelabuhan-pelabuhan di Nusantara yaitu di Pantai Sumatera Utara yang merupakan tempat persinggahan saudagar-saudagar untuk pergi ke Asia Timur melalui Selat Malaka.Kemudian terbentuk komunitas Islam di Nusantara. Mereka yang bersinggah membentuk masyarakat muslim dan beberapa dari mereka menjalin hubungan perkawinan dengan penduduk pribumi dan berakhir memeluk Islam.Lebih lanjut lagi kemudian berdiri Kerajaan Islam. Kerajaan islam pertama di Indonesia yaitu Kerajaan Samudera Pasai yang didirikan oleh Sultan Malik al-Shaleh dan menjabat sebagai raja pertama. Lalu Sultan Malik al-Shaleh menikah dengan puteri Raja Perlak yang akhirnya Kerajaan Samudera Pasai dan Kerajaan Perlak bergabung menjadi satu kerajaan. Kerajaan ini ditundukkan oleh Portugis pada 1521M.
Sultan dari Kerajaan Darussalam, Sultan Ali Mughayatsyah, membantu Pasai melawan Portugis dan mengambil wilayah Pasai. Lalu memproklamirkan bahwa kerajaan Darussalam menjadi Aceh Darussalam pada tahun 1524.

Tokoh-Tokoh di Aceh
1. Hamzah Ashari
Adalah seorang ulama dan sufi besar pertama di Aceh. Ia adalah penulis yang menghasilkan mengenai risalah keagamaan. Selain itu, beliau juga mengerti bahasa Arab, bahasa Parsi, dan bahasa Urdu.
2. Syamsudin Al-Sumatrani
Dikenal sebagai penulis risalah tasawuf. Ia mengarang kitabnya dengan bahasa Arab dan Melayu. Syeh Syamsuddin as-Sumatrani bernama asli Syamsuddin bin Abdullah. Ia berasal dari Pasai, Aceh, sehingga ia sering pula disebut Syamsuddin dari Pasai (lihat, misalnya, Braginsky, 1998: 469). Menurut kitab Bustan as-Salatin karangan Nuruddin a-Raniri, ia lahir pada pertengahan abad dan meninggal pada tanggal 25 Februari 1630, bertepatan dengan hari Senin, 12 Rajab 1038 H
3. Nuruddi Ar-Ranr
Beliau adalah ulama dan sastrawan yang berasal dari Ranir. Ia adalah seorang penganut Wujudiah dan Ibnu ‘Arabi, namun ajaran Wujudiah bertolak pada syariat dan fikih.
4. Abdul Rauf al-Singkli
Tarekat yang dijalankan adalah tarekat Syatariyah karena mengikuti dan telah mendapat ijazah dari gurunya serta nama beliau sudah tercantum pada silsilah Syatariyah di Aceh.

5,Hamzah Al Fansuri  adalah seorang ulama sufi dan sastrawan yang hidup pada abad ke-16. Meskipun nama 'al-Fansuri' sendiri berarti 'berasal dari Barus' (sekarang berada di provinsi Sumatera Utara) ada pula sarjana yang berpendapat ia lahir di Ayutthaya, ibukota lama kerajaan Siam.[1] Hamzah al-Fansuri lama berdiam di Aceh. Ia terkenal sebagai penganut aliran wahdatul wujud. Dalam sastra Melayu ia dikenal sebagai pencipta genre syair. A. Teeuw menyebutnya sebagai Sang Pemula Puisi Indonesia.

Komentar